Sabtu, 22 Mei 2010

LABORATORIUM KESEHATAN: LABORATORIUM KESEHATAN I


LABORATORIUM KESEHATAN

DEFINISI
Laboratorium kesehatan umumnya dibagi menjadi beberapa bagian, dan masing-masing yang selanjutnya dibagi menjadi beberapa unit.


MACAM LABORATORIUM KESEHATAN
Bagian-bagian tersebut ini adalah:
Ø      Anatomi Patologi: unit termasuk di sini, yaitu histopatologi, Sitopatologi, dan mikroskop elektron.
Ø      Mikrobiologi Klinik: Ini adalah bagian terbesar dalam kedokteran laboratorium; seperti meliputi lima bidang ilmu yang berbeda, yaitu: bakteriologi, virologi, parasitologi, imunologi, dan ilmu jamur.
Ø      Klinis Biokimia (kimia Klinik): Unit di membawahi adalah analisis instrumental, enzim, toksikologi dan endokrinologi.
Ø      Hematologi: didalamnya termasuk pemeriksaan yang berhubungan dengan darah, koagulasi dan bank darah.
Ø      Imunologi/Serologi menggunakan konsep interaksi antigen-antibodi sebagai alat diagnostik. Kompatibilitas organ transplantasi juga ditentukan.
Distribusi laboratorium kesehatan/klinik pada lembaga-lembaga kesehatan sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain.
Berikut adalah rincian rinci tentang tanggung jawab masing-masing unit:
Ø      Mikrobiologi menerima hampir semua spesimen klinis, termasuk usapan, kotoran, urine, darah, dahak, cairan serebrospinal, cairan sinovial, serta jaringan yang terinfeksi mungkin. Yang bekerja di sini terutama berkaitan dengan kegiatan untuk mencari mikroorganisme yang dicurigai patogen, jika ditemukan, selanjutnya diidentifikasi berdasarkan tes biokimia. Juga, pengujian sensitivitas dilakukan untuk menentukan apakah patogen sensitif atau resisten terhadap obat yang disarankan. Hasil dilaporkan dengan organisme diidentifikasi dan jenis dan jumlah obat yang harus diresepkan untuk pasien.
Ø      Parasitologi adalah unit mikrobiologi yang meneliti parasit. Spesimen yang paling sering dijumpai di sini adalah kotoran. Namun, darah, urine, dahak, dan contoh lain juga mungkin berisi parasit.
Ø      Virologi berkaitan dengan identifikasi virus dalam spesimen seperti darah, urine, dan cairan serebrospinal.
Ø      Hematologi bekerja dengan seluruh darah untuk melakukan penghitungan darah lengkap, dan film darah.
Ø      Koagulasi membutuhkan citrated sampel darah untuk menganalisis waktu bekuan dan faktor koagulasi.
Ø      Biokimia Klinis/kimia klinik biasanya menerima serum. Mereka menguji serum untuk unsur kimia yang ada dalam darah. Ini termasuk berbagai macam zat, seperti lipid, gula darah, enzim, dan hormon.
Ø      Toksikologi terutama tes untuk obat farmasi dan rekresi. Urine dan sampel darah yang dikirimkan ke laboratorium ini.
Ø      Imunologi/serologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara lain mempelajari peranan fisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit; malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun, hipersensitivitas, defisiensi imun, penolakan allograft); karakteristik fisik, kimiawi, dan fisiologis komponen-komponen sistem imun in vitro, in situ, dan in vivo. Imunologi memiliki berbagai penerapan pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin.
Ø      Immunohaematology, atau bank darah menentukan golongan darah, dan melakukan pengujian kompatibilitas pada darah donor dan penerima. Bagian ini juga menyiapkan komponen darah, derivatif, dan produk untuk transfusi.
Ø      Urinalisis tes urine untuk banyak analit. Jika bahan kimia urin memerlukan pengukuran, spesimen diproses di lab kimi klinik. Tetapi jika penelitian sel, spesimen harus diserahkan ke laboratorium Sitopatologi, dan sebagainya.
Ø      Histopatologi: Proses jaringan yang solid dikeluarkan dari tubuh (biopsi) untuk evaluasi di tingkat mikroskopik.
Ø      Sitopatologi: menguji usapan sel dari seluruh tubuh (seperti dari mulut rahim) untuk bukti peradangan, kanker, dan kondisi lainnya.
Ø      Genetika: terutama melakukan analisis DNA.
Ø      Sitogenetika melibatkan penggunaan darah dan sel lain untuk mendapatkan kariotipe sebuah. Hal ini dapat membantu dalam diagnosis prenatal (mis: down sindrom) juga kanker (beberapa kanker memiliki kromosom abnormal).
Ø      Patologi bedah menguji organ, ekstremitas, tumor, janin, dan jaringan lain yang dibiopsi pada bedah seperti masectomys payudara.

Personel L
aboratorium Kesehatan
Di luar negeri, profesi yang umumnya tergabung di dalam laboratorium kesehatan adalah: pathologist, pathologist assistant, laboratory manager, department supervisor, chief technologist (lead technologist), cytotechnologist, medical technologist, histotechnologist, medical laboratory technician, medical laboratory assistant (lab aide), phlebotomist, transcriptionist, and specimen processor (secretary).

Daftar Pustaka
en.wikipedia.org/wiki/Medical_laboratory
http://id.wikipedia.org/wiki/Imunologi
 
Image
http://www.guthrie.org/Services/hematology/hema.jpg
http://w12.itrademarket.com/pfimage/61/420961_cobasmira.jpg
http://www.faperta.ugm.ac.id/mikrobiologi/pages/faq/images/mirobes.jpg




Jumat, 14 Mei 2010

Dienul Islam : Aqidah


AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
Syeikh Muhammad Ibrahim Al-Had
Edisi 1

Definisi Aqidah Menurut Bahasa
Kata “aqidah” diambil dari kata “Al-‘aqdu”, yakni ikatan dan tarikan yang kuat. Ia juga berarti pemantapan, penetapan, kait-mengait, tempel-menempel, dan penguatan.
Perjanjian dan penegasan sumpah juga disebut ‘aqdu. Jual belipun disebut ‘aqdu, karena ada keterikatan antara penjual dan pembeli dengan ‘aqdu (transaksi) yang mengikat. Termasuk juga sebutan ‘aqdu untuk ujung baju, karena keduanya saling terikat. Juga termasuk sebutan ‘aqdu untuk ikatan kain sarung, karena diikat dengan mantap.

Definisi Aqidah Menurut Istilah
Istilah “aqidah” di dalam istilah umum dipakai untuk menyebut keputusan pikiran yang mantap, benar maupun salah. Jika keputusan pikiran yang mantap itu benar, maka itulah yang disebut aqidah yang benar, sepeti keyakinan umat islam tentang ke-Esa-an Allah.
Istilah aqidah juga digunakan untuk menyebut kepercayaan yang mantap dan keputusan tegas yang tidak bias dihinggapi kebimbangan. Yaitu apa-apa (baca:ideologi) yang dipercayai oleh seseorang, diikat kuat oleh sanubarinya, dan dijadikan sebagai mahzab atau agama yang dianutnya, tanpa melihat benar atau tidaknya.

Aqidah Islam
Yaitu kepercayaan yang mantap kepada Allah, para malaikatnya, kitab-kitab sucinya, para Rasul-Nya, hari akhir, qadar (baca:takdir) yang baik dan buruk, serta seluruh muatan Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah Ash-Shahihah berupa pokok-pokok agama, perintah-perintah dan berita-beritanya, serta apa yang disepakati oleh generasi Salafush Shalih (ijma’), dan kepasrahan total kepada Allah Taala dalam hal keputusan hukum, perintah, takdir, maupun syara’, serta ketundukan kepada Rasulullah ‘alaihi wa salam dengan cara mematuhinya, menerima keputusan hukumnya dan mengikutinya.

Disadur dari:
AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
Konsep, Ciri Khas, dan Kekhususan Penganutnya
Syeikh Muhammad Ibrahim Al-Had
Penerbit:Maktabah Abu Salma al-Astari

Kamis, 13 Mei 2010

Farmasi : Kimia Farmasi : Kimia Farmasi

      
KIMIA FARMASI

Farmasi merupakan suatu profesi kesehatan yang berhubungan dengan pembuatan bahan alam ataupun sintetik menjadi suatu produk yang cocok dan enak dipakai untuk mencegah, mendiagnosa, atau pengobatan penyakit dan distribusi dari suatu produk yang berkhasiat obat.

Kimia farmasi bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat fisika dan kimia dari bahan obat/obat. Khusus untuk bahan obat/obat yang berasal dari alam dipelajari dalam ilmu farmakognosi dan fitokimia, sehingga dalam ilmu kimia farmasi umumnya dipelajari bahan obat/obat yang berasal dari bahan sintetik.

Proses mengenal sifat-sifat fisika dan kimia bahan obat ini disebut dengan identifikasi atau sering juga disebut analisa, sehingga ilmu kimia farmasi lebih cenderung disebut dengan ilmu kimia farmasi analisa atau kimia analisa farmasi.

Secara garis besar, analisa farmasi dibagi menjadi:

1.1    ANALISA FARMASI KUALITATIF
Analisa farmasi kualitatif ini meliputi analisa secara:

Fisika
Identifikasi secara organoleptis  (bentuk, warna, bau, rasa dan lainnya), kelarutan, tetapan fisika (titik lebur, titik beku, titik didih, berat jenis, viskositas, dan lainnya), mikroskopis (melihat partikel obat menggunakan mikroskop).

Kimia
Analisa dengan menambahkan zat-zat kimia ke dalam bahan obat/obat yang diperiksa sehingga menimbulkan reaksi-reaksi tertentu yang dapat diidentifikasi secara kasat mata seperti terbentuknya endapan, warna, bau dan lainnya.

Mikroskopis 
Analisa ini adalah dengan melihat partikel dari unsur/senyawa yang terkandung dalam bahan obat/obat. Dapat dilihat langsung menggunakan mikroskop, atau direaksikan terlebih dahulu dengan zat kimia tertentu kemudian dilihat menggunakan mikroskop.

Instrumental
 Yaitu analisa/penentuan jenis suatu unsur/senyawa dari suatu bahan obat menggunakan instrumen/alat yang  kompleks/modern seperti spektrofotometer, kromatografi, Atomic Absorbans Spektrofotometri (AAS), dan lainnya.








1.2    ANALISA FARMASI KUANTITATIF
Analisa farmasi kuantitatif ini meliputi analisa secara:

Gravimetri
 Analisa dengan cara memisahkan senyawa atau campuran menjadi unsur tertentu dalam bentuk murni dan dihitung jumlah/kadar zat yang akan diperiksa berdasarkan penimbangan/ berat.

Volumetri
 Yaitu analisa kadar suatu unsur/senyawa kimia dalam suatu larutan yang berasal dari bahan obat/obat dengan cara direaksikan dengan zat lain yang kadar/konsentrasinya telah diketahui.

Instrumental 
Yaitu analisa jumlah/kadar suatu unsur/senyawa dari suatu bahan obat menggunakan instrumen/alat yang  kompleks/modern seperti spektrofotometer, kromatografi, dan lainnya.


Daftar Pustaka:  
  1. Sugiarti M., Kimia Farmasi, SMAK Lampung, Bandar Lampung, 1996. 
  2. Windarti, Kimia Farmasi, LPP Medika Wiyata, Bandar Lampung, 2003. 
  3. Anonim, KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Daring”, Available on URL: http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php, diunduh pada: 2 Juli 2008 jam 23.45.      

Image:
  1. http://sciencefair.math.iit.edu/techniques/spectrophotometer/
  2. http://www.bantransfats.com/
  3. http://www.tags-search.com/hydride-generation-atomic-absorption-spectrometry/tag.html